Thursday, May 5, 2011

Tips membeli raket tenis bagi pemula

Wah memusingkan juga mau membeli raket tenis, mungkin penyebabnya pusing karena ilmu pertenisan saya memang masih hijau. Maklum.. pemain pemula dan cupu dalam urusan dunia pertenisan. Tapi, saya coba untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana tips singkat dalam membeli raket dengan mencoba menggabungkan beberapa informasi sekilas baik dari web, buku, atau pengalaman priadi. Siapa tahu bisa berguna ya buat yang ingin bermain tenis otodidak seperti saya.

Saya setuju dengan pendapat seorang dokter pecinta tenis yang tinggal di pinggiran kota Pekan Baru, yang menulis diblognya bahwa "Banyak pemain yang mengatakan bahwa raketnya gak cocok sehingga sering menyalahkan raket karena tidak dapat memberikan pukulan terbaiknya. Sebenarnya yang menentukan baik atau tidak pukulan itu adalah diri sendiri". Artinya : So, don't blame it on the racket...(Jangan salahin raketnya - salahin yang lain : ball boy contohnya.. xi xi xi ).

Tapi.. tidak dipungkiri raket sangat membantu kenyamanan kita bermain tenis. Jadi dalam menentukan pembelian raket terutama untuk pemula proses memilihnya juga harus hati-hati agar sehati.. Berikut tips membeli raket tenis dari saya.... :

Pertama : cari REFERENSI NYATA sebanyak-banyaknya - yang bisa di pegang, diraba, dan di ayun (tekniknya : cari pinjeman raket sebanyak-banyaknya he he sebenernya pinjemnya satu aja untuk dibawa ke lapangan, ampe lapangan coba pegang-pegang raket temen-temen, dirasa-rasa, bila boleh dipakai untuk latihan satu dua pukulan..) atau langsung on the spot ke sport stati*, cobain satu-satu..RASAKAN / UKUR KENYAMANNYA DENGAN PERASAAN ANDA..(lupakan ukuran dompet sementara).

Kedua : BERCERMIN. awal mula anda berlatih tenis, yakinlah telah melakuan hal tersebut "silahkan anda bercermin seluruh tubuh". Anda lihat penampakan anda disana, jika yang anda lihat seorang berumur 25-30an dengan badan proporsioanal, otot masih kawat, dan masih senang loncat-loncat (lincah), kelebihanan pertama anda anda adalah "POWER" dan "KELINCAHAN" , namun jika yang anda lihat adalah seorang yang telah berumur 40an atau bahkan lebih dengan perut semakin mencembung, secara umur kelebihan anda adalah "KONTROL".

Ketiga : PADUKAN BAYANGAN KEINGINAN GAYA KITA BERMAIN DENGAN BAYANGAN DI CERMIN TADI - Jadi kita harus pertimbangkan tujuan kita bermain tenis, kalo untuk pemain yang amatiran seperti saya yang tujuannya hanya untuk olahraga atau hobby dengan memulai main tenis di umur 25 harus sadar bahwa kalo latihannya jarang, gak mungkin jadi pemain handal. Paling cita-cita ngalahin atasan ( karena kalo dikantor gak mungkin kayaknya ngalahinnya he he). jadi pembelian raket mungkin saya lebih ke arah yang semakin "tua" tadi.

Keempat : JUST BUY IT - AND JUST ENJOY THE GAME (Jangan mikir terlalu lama - BELI AJA - DAN NIKMATI PERMAINAN TENISNYA). Menurut saya raket bekas tapi berkualitas lebih baik daripada raket baru tapi KW2 wkkwkwk). Tapi bukan bekas dibanting ya.....

Nah, kalo secara teknis ada hubungan POWER - KONTROL - KELINCAHAN (poin kedua) tadi dengan raket kira-kira saya jabarin menurut bahasa saya adalah: bagi yang merasa masih OK secara fisik (nilai lebih di fisik) maka membutuhkan raket yang mempunyai nilai lebih di"KONTROL". Begitu juga sebaliknya, yang merasa mulai agak tuwir (TUWIR = dewasa - nilai lebih di KONTROL) maka membutuhkan raket yang mempunyai nilai lebih di "POWER" dan juga membantu dalam hal "KELINCAHAN".

Sederhananya kalau masih muda bisa beli raket yang AGAR BERAT biar lebih mantap dan yang LUAS tampang raketnya KECIL agar lebih FOKUS bidang temu antara bola dan raket (kalau gak salah istilah sweet spot). Beratnya raket dan lebih kecilnya bidang pantul raket dapat diimbangi dengan POWER PEMAIN yang ada. Nah kebalikannya kalau pemain yang mulai tua, lebih baik membeli raket tenis yang luas tampang raket lebih besar (OVERSIZE) - bila perlu segede TAMPAH - dan lebih panjang- - dan bobot raket yang LEBIH RINGAN. -

Mengutip kesimpulan pak dokter tadi :

1. Untuk orang yang powerfull ataupun masih muda tapi tidak pemula disarankan memakai raket dengan karakteristik sebagai berikut :

* Head Size Midsize – Midplus 90-100 square inch

* Length 27 inch

* Weight (300gr) Balance (even Balance)

* String Patterm (16×19)

* Stiffness 65-70

* Senar : Syntetic gut atau Natural Gut

* Tegangan : 56/54 pounds

* Tambahan untuk Kronik string breaker disarankan memakai senar Hybrid string (campuran antara polyester dan synthetic atau natural Gut). seperti

Luxilon Big Banger ataupun Campuran Babolat Pro Hurricane Tour dg Babolat Natural gut VS



Contoh Raket :

1. Wilson K Factor Ksix-one

2. Wilson K Factor Kblade

3. Babolat Pure Drive Cortex

4. Babolat AeroPro Drive Cortex

5. Prince O3 Speedport Pro White Racquets

6. Babolat Pure Control



2. Untuk pemain pemula disarankan memakai raket yang memberikan tenaga yang lebih daripada kontrol. karena untuk pemula, otot pada tangan dominan belum beradaptasi dengan kecepatan bola yang datang. Karakteristiknya sebagai berikut

* Head Size oversize-oversize plus 100-110 (usia remaja) 110++ (dibawah 10 th) square inch

* Length 27 inch (remaja) junior raket (<10 tahun) * Weight (<300gr) Balance (Head light) * String Patterm (16×19) * Stiffness 65-70 * Senar : Syntetic gut * Tegangan : 58/56 – 62/60 pounds Contoh Raket : 1. Babolat Pure Drive 107 Cortex 2. Babolat AeroBlast 3. Wilson K Factor KThree.FX Racquets 4. Wilson K Factor KFive 108 OS Racquets 5. Wilson K Factor KZero Racquets Demikian tips membeli raket tenis bagi pemula dari saya, mudah-mudahan berguna ya, maaf kalau kurang tepat karena keterbatasan pengetahuan saya. Oh iya kalau kalau mau melihat beberapa jenis raket tenis asli WILSON atau PRINCE silahkan cek gambar, spesifikasi dan harga bisa klik disini.